Ponpes Saat Ini Menjawab Kebutuhan Generasi Masa Depan Saat Ini
JURNAL99.COM,SIDOARJO - Wakil
Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin SH menilai model pendidikan
pesantren saat ini sangat bagus. Modifikasi pembelajaran yang
dilakukannya disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Seperti halnya
pendidikan di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Desa Lebo
Kecamatan Sidoarjo seperti ini. Hal tersebut dikatakannya usai
menghadiri Wisuda Angkatan III SMA dan Angkatan VI SMP Progresif Bumi
Shalawat Lebo, kemarin malam, Sabtu, (18/5). Ada 301 santri SMP dan 150
santri SMA yang diwisuda tahun ini. Dalam wisuda tersebut dihadiri
Gubernur Jawa Timur Khofifa Indar Parawangsa.
Wabup
mengatakan Ponpes saat ini dapat menangkap kebutuhan generasi muda
dalam menghadapi perkembangan zaman. Model pendidikan yang diberikan
saat ini dilengkapi dengan saint teknologi tanpa meninggalkan pendidikan
agama khas pesantren. Menurutnya diera globalisasi saat ini generasi
muda tidak hanya harus pandai dalam hal teknologi saja. Ilmu agama dan
keimanan yang kuat sangat diperlukan dalam mencetak generasi penerus
bangsa. Oleh karenanya dirinya yakin lulusan pesantren seperti ini akan
membuahkan kader-kader bangsa yang siap menghadapi tantangan saat ini
dan yang akan datang.
“Ini
modifikasi yang bagus menurut saya, pesantren progresif ini dan
inshaalloh akan membuahkan kader-kader yang siap menghadapi tantangan
saat ini dan yang akan datang tetapi dibekali dengan ilmu agama dan
keimanan yang kuat, jadi yang dibutuhkan memang seperti ini,”ucapnya.
Dirinya
juga katakan manajeman pendidikan sekolah yang baik saat ini sangat
diperlukan. Kurikulum yang dibutuhkan pada zamannya harus diberikan
kepada peserta didik. Hal tersebut untuk membekali generasi muda
menghadapi era globalisasi saat ini. Oleh karenanya Wabup yakin
lembaga-lembaga pendidikan seperti ini akan banyak diminati masyarakat.
“Bukan masalah mahal atau tidaknya, kalau di manage dengan baik akan diminati masyarakat,”ujarnya.
Gubernur
Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa berpesan kepada santri untuk
selalu mencintai NKRI serta menjaga Ahlussunnah Wal Jamaah dimanapun
berada. Dikatakannya saat ini yang menjadi pekerjaan rumah adalah
menjaga Ahlussunnah Wal Jamaah, menjaga Islam rahmatan lil alamin. Ia
berharap wisudawan-wisudawati Ponpes Bumi Shalawat menjadi tunas-tunas
Ahlussunnah Wal Jamaah. Tunas-tunas yang juga akan membawa bangsa
Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia.
Gubernur
mengatakan kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh Sumber Daya
Manusia/SDM nya. Menyiapkan SDM dengan membekali STEAM (Science/sains,
Technology/teknologi, Engineering/teknik, Art/seni,
Mathematics/matematika) adalah kuncinya. Hal tersebut diterapkan oleh
negara-negara maju. Seperti Negara Malaysia.
“Proses
untuk bisa mengawal dan menjaga negara supaya berkemajuan,
berkeunggulan, berdaya saing adalah sumber daya manusia,”ucapnya.
Pengasuh
Ponpes Bumi Shalawat Lebo KH. Ali Mashuri atau Gus Ali juga berpesan
kepada santrinya untuk selalu berpikiran positif. Ia katakan nasib baik
seseorang tidak ditentukan oleh ijazah yang diperoleh maupun tempat
sekolah. Namun nasib baik ditentukan oleh isi pikiran dan hati.
“Jika
isi pikiran dan hatimu baik, inshaalloh anda akan menemukan kebaikan,
sukses full, berkah, belajarlah berpikir positif,”pesannya yang diamini
santrinya.
Gus Ali mengatakan berpikir positif
merupakan kekuatan dasar dan separuh kesuksesan. Ia yakin orang yang
tidak pernah berpikir positif tidak pernah menemukan kesuksesan
sepanjang sejarah. Bukan dihadang orang lain maupun dibungkam orang lain
namun gagal karena kekerdilan jiwanya sendiri. Gus Ali juga
mengungkapkan bahwa tolak ukur kemajuan bangsa ditentukan oleh empat
hal. Yang pertama pada dunia pendidikannya, kedua pada minat baca
masyarakatnya dan yang ketiga pada jumlah perpustakaannya. Terakhir pada
jumlah toko buku yang ada.(mario/im)